Laporan Penanganan Psikososial Daerah Gempa

Tim Cepat tanggap / Penanganan Psikososil / RS Jiwa Provinsi Jawa Barat
Survey dampak Psikososial Pasca bencana
Kec Sodong hilir Tasikmalaya
Tim :
Dr. Meutia Laksminingrum SpKJ
Dra. Lismainar,Psi, M.Pd, Psikolog
Dra. Enok Komariah, M.Kes
Eri Suciati, SKp, Ners

Pendahuluan

Pasca gempa di daerah Jawa Barat menimbulkan dampak kerugian yang tidak sedikit, baik secara fisik maupun mental. Kerugian Fisik seperti bangunan rumah rusak, sarana peribadatan (madrasah), sekolah, sarana kesehatan (Puskesmas) bahkan ada bangunan aparat desa pun ikut hancur. Dampak jiwa yang ditimbulkan selain korban yang langsung terkena bencana gempa, juga dampak mental yaitu situasi trauma masih dirasakan..(meskipun kadarnya berkurang ) oleh sebagian penduduk. Mereka masih merasakan was-was, cemas, dan ketakutan akan munculnya gempa susulan sehingga adakalanya mereka tidak berani untuk kembali kerumah mereka semula, mereka memasang tenda didepan rumah.
Saat ini bantuan masih berdatangan dan masih cukup membantu para korban gempa sehingga masih cukup membantu menstabilkan kondisi , namun sangat bisa di prediksikan dampak psikologis yang muncul setelah bantuan tidak diberikan lagi, jika mereka tidak mendapatkan penanganan psikososial secepatnya.

Stress yang mucul saat ini multi penyebab, mereka kehilangan tempat tinggal, kemudian juga akan menghadapi situasi lebaran.

Kegiatan RS.Jiwa Provinsi Jawa Barat
RS.Jiwa Provinsi Jawa Barat yang merupakan RS. Khusus Jiwa di Provinsi Jawa Barat ini pada tanggal 16 September 2009 melakukan survey pendataan dampak psikososial di Kecamatan Sodong Hilir Tasik Malaya.

Kegiatan yang dilakukan oleh tim ke dua yang diberangkatkan ini adalah :
1). Mencari data di Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya
Data yang diperoleh adalah ada 80 jiwa yang mengalami gangguan psikotik sebelum mengalami bencana gempa , anak yang menderita mental retardasi sebanyak 4 anak
Di Kabupaten Tasikmalaya ini, menurut Kepala Dinas sangat dibutuhkan tenaga profesi psikolog dan psikiater. Sehingga mulai diajukan kebutuhan tenaga psikolog dan psikiater, mengingat kondisi di Tasikmalaya ini sangat rawan bencana dan kondisi kejiwaan yang ditimbulkannya. Berkenaan dengan bencana gempa, di Kecamatan Sodong Hilir mendapatkan peringkat keempat tingkat keparahan.
Tim pun menjelaskan kedatangannya untuk melakukan intervensi psikososial setelah diperoleh data-data yang pasti mengenai dampak bencana ini. Rencana intervensi akan dilakukan 2 – 3 hari setelah lebaran

2). Kunjungan ke kecamatan Sodong Hilir
Perjalanan ke Kecamatan Sodong Hilir memakan waktu 1,5 jam dari Dinas Kesehatan Tasikmalaya. Tim bertemu dengan Kepala Dusun (pak Ade), kemudian langsung diantar ke Puskesmas Sodong.
Data yang diperoleh dari puskesmas, untuk sementara ini dampak psikoneurosis belum muncul secara jelas, namun masih tersamar dengan munculnya gangguan penyakit seperti hipertensi, diare. Data yang lain diperoleh untuk kasus psikotik hanya satu orang , itu pun tidak mengganggu, dan sudah terjadi sebelum gempa. Belum ada data yang jelas mengenai korban yang mengalami dampak psikososial, sehingga tim merencanakan untuk intervensi yang akan dilaksanakan setelah lebaran (bulan Oktober 2009), adalah pembekalan bagi kader puskesmas adalah deteksi dua menit gangguan jiwa, dan psychological first aid.

3). Kunjungan ke tempat bencana
Semula tim akan berkunjung ke beberapa desa,namun kondisi tidak memungkinkan untuk langsung ke desa, sehingga tim hanya bisa mengunjungi Desa Sodong. Di Desa Sodong ada 4 rumah hancur. Lokasi dari puskesmas sekitar 2 km. tim berbincang dengan salah 2 orang dari penghuni yang tekena musibah. 2 orang saat ini tinggal di tenda milik saudaranya, 1 keluarga tinggal di tetangganya, dan 1 keluarga lagi tidak bertempat di Tasik. Menurut penuturan dari korban, sangat cemas dan sedih karena bantuan yang didapatkan sangat sedikit sekali. Tidak ada kepastian untuk pendirian rumah, karena tanah yang dimilikinya hanya ditempat rumah yang runtuh saja, sedangkan menurut aparat kecamatan tanah tersebut sudah tidak dapat lagi dibangun karena kondisinya sangat rawan. Korban pun menngeluhkan sering gelisah, kalau teringat kejadian suka nangis sendiri. Korban lain juga menceritakan bahwa anaknya saat ini masih menunjukan ketakutan untuk ditinggal sendirian di rumah.

Rencana Intervensi Psikososial
Tindak lanjut dari survey ke Kecamatan Sodong Hilir, tim RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat akan melakukan kegiatan intervensi psikososial

Tujuan :
Memberikan pelatihan deteksi gangguan jiwa dan psychological first aid

Sasaran
Pelaksana puskesmas, kader, pendidik, dan tim aparat setempat

Waktu pelaksanaan : Oktober 2009

0 komentar:

Posting Komentar