kegiatan RS Lapangan Tgl 18 Sept 2009

Laporan RS Lapangan :
Ranap baru : 3, Lama 2
persalinan 1
UGD 11
Rujuk :6
Rawat Jalan kumulatif : 187

LAPORAN RS LAPANGAN TGL 17 SEPT 2009

KUNJUNGAN rs lAP :
Rawat Jalan 216 orang
Rawat Inal, lama 1, baru 2
bersalin : 1
UGD : 38
Rujuk : 1 RSHS
Komulatif 258

Laporan Penanganan Psikososial Daerah Gempa

Tim Cepat tanggap / Penanganan Psikososil / RS Jiwa Provinsi Jawa Barat
Survey dampak Psikososial Pasca bencana
Kec Sodong hilir Tasikmalaya
Tim :
Dr. Meutia Laksminingrum SpKJ
Dra. Lismainar,Psi, M.Pd, Psikolog
Dra. Enok Komariah, M.Kes
Eri Suciati, SKp, Ners

Pendahuluan

Pasca gempa di daerah Jawa Barat menimbulkan dampak kerugian yang tidak sedikit, baik secara fisik maupun mental. Kerugian Fisik seperti bangunan rumah rusak, sarana peribadatan (madrasah), sekolah, sarana kesehatan (Puskesmas) bahkan ada bangunan aparat desa pun ikut hancur. Dampak jiwa yang ditimbulkan selain korban yang langsung terkena bencana gempa, juga dampak mental yaitu situasi trauma masih dirasakan..(meskipun kadarnya berkurang ) oleh sebagian penduduk. Mereka masih merasakan was-was, cemas, dan ketakutan akan munculnya gempa susulan sehingga adakalanya mereka tidak berani untuk kembali kerumah mereka semula, mereka memasang tenda didepan rumah.
Saat ini bantuan masih berdatangan dan masih cukup membantu para korban gempa sehingga masih cukup membantu menstabilkan kondisi , namun sangat bisa di prediksikan dampak psikologis yang muncul setelah bantuan tidak diberikan lagi, jika mereka tidak mendapatkan penanganan psikososial secepatnya.

Stress yang mucul saat ini multi penyebab, mereka kehilangan tempat tinggal, kemudian juga akan menghadapi situasi lebaran.

Kegiatan RS.Jiwa Provinsi Jawa Barat
RS.Jiwa Provinsi Jawa Barat yang merupakan RS. Khusus Jiwa di Provinsi Jawa Barat ini pada tanggal 16 September 2009 melakukan survey pendataan dampak psikososial di Kecamatan Sodong Hilir Tasik Malaya.

Kegiatan yang dilakukan oleh tim ke dua yang diberangkatkan ini adalah :
1). Mencari data di Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya
Data yang diperoleh adalah ada 80 jiwa yang mengalami gangguan psikotik sebelum mengalami bencana gempa , anak yang menderita mental retardasi sebanyak 4 anak
Di Kabupaten Tasikmalaya ini, menurut Kepala Dinas sangat dibutuhkan tenaga profesi psikolog dan psikiater. Sehingga mulai diajukan kebutuhan tenaga psikolog dan psikiater, mengingat kondisi di Tasikmalaya ini sangat rawan bencana dan kondisi kejiwaan yang ditimbulkannya. Berkenaan dengan bencana gempa, di Kecamatan Sodong Hilir mendapatkan peringkat keempat tingkat keparahan.
Tim pun menjelaskan kedatangannya untuk melakukan intervensi psikososial setelah diperoleh data-data yang pasti mengenai dampak bencana ini. Rencana intervensi akan dilakukan 2 – 3 hari setelah lebaran

2). Kunjungan ke kecamatan Sodong Hilir
Perjalanan ke Kecamatan Sodong Hilir memakan waktu 1,5 jam dari Dinas Kesehatan Tasikmalaya. Tim bertemu dengan Kepala Dusun (pak Ade), kemudian langsung diantar ke Puskesmas Sodong.
Data yang diperoleh dari puskesmas, untuk sementara ini dampak psikoneurosis belum muncul secara jelas, namun masih tersamar dengan munculnya gangguan penyakit seperti hipertensi, diare. Data yang lain diperoleh untuk kasus psikotik hanya satu orang , itu pun tidak mengganggu, dan sudah terjadi sebelum gempa. Belum ada data yang jelas mengenai korban yang mengalami dampak psikososial, sehingga tim merencanakan untuk intervensi yang akan dilaksanakan setelah lebaran (bulan Oktober 2009), adalah pembekalan bagi kader puskesmas adalah deteksi dua menit gangguan jiwa, dan psychological first aid.

3). Kunjungan ke tempat bencana
Semula tim akan berkunjung ke beberapa desa,namun kondisi tidak memungkinkan untuk langsung ke desa, sehingga tim hanya bisa mengunjungi Desa Sodong. Di Desa Sodong ada 4 rumah hancur. Lokasi dari puskesmas sekitar 2 km. tim berbincang dengan salah 2 orang dari penghuni yang tekena musibah. 2 orang saat ini tinggal di tenda milik saudaranya, 1 keluarga tinggal di tetangganya, dan 1 keluarga lagi tidak bertempat di Tasik. Menurut penuturan dari korban, sangat cemas dan sedih karena bantuan yang didapatkan sangat sedikit sekali. Tidak ada kepastian untuk pendirian rumah, karena tanah yang dimilikinya hanya ditempat rumah yang runtuh saja, sedangkan menurut aparat kecamatan tanah tersebut sudah tidak dapat lagi dibangun karena kondisinya sangat rawan. Korban pun menngeluhkan sering gelisah, kalau teringat kejadian suka nangis sendiri. Korban lain juga menceritakan bahwa anaknya saat ini masih menunjukan ketakutan untuk ditinggal sendirian di rumah.

Rencana Intervensi Psikososial
Tindak lanjut dari survey ke Kecamatan Sodong Hilir, tim RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat akan melakukan kegiatan intervensi psikososial

Tujuan :
Memberikan pelatihan deteksi gangguan jiwa dan psychological first aid

Sasaran
Pelaksana puskesmas, kader, pendidik, dan tim aparat setempat

Waktu pelaksanaan : Oktober 2009

KEBUTUHAN TENAGA

Kebutuhan tenaga di kabupaten Tasik :
1. Lokasi Cigontang : 6 dr dan 12 perawat
2. Cisayong : dr 2, perawat 4
3. Taraju : dr :1, perawat : 2
4. Bojong Gambir : dr :1, perawat : 2
Apabila ada yang akan mengirimkan tenaga harap konfirmasi dahulu di alamat email kami: tik.jabar@yahoo.com. Terimakasih.

LAPORAN SURVEY CEPAT KLB GEMPA DI KABUPATEN TASIKMALAYA

RUMAH SAKIT JIWA PROPINSI JAWA BARAT 2009
oleh :
Nining Maryam,S.Pd
Metty Widiastuti,M.Kep
Ramadhanti, dr


I.    PENDAHULUAN

Gempa Tektonik 7,3 Skala Richter yang terjadi di Provinsi Jawa Barat pada tanggal 02 September 2009 jam 15.20 WIB telah memporak porandakan sebagian daerah Tasikmalaya, Garut (Pameungpeuk dan Cikelet)  dan Cianjur Selatan. Catatan terakhir korban meninggal yang kami dapatkan dari dinas kesehatan Kabupaten Tasikmalaya berjumlah 4 orang berasal dari kecamatan Salawu, Cigalontang, Cisayong dan Sodonghilir (Lihat lampiran laporan data rekapitulasi). Adapun kerusakan fisik seperti bangunan rumah, puskesmas dan bangunan lainnya yang terjadi di beberapa kecamatan tersebut dapat dilihat pada lampiran. 
Hasil survey cepat yang dilakukan pada tanggal 04 September 2009 di 2 kecamatan yaitu Cineam dan Cigalontang melalui windshield survey dan wawancara dengan dinas kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Kepala Puskesmas Karangjaya (Cineam) dan Kepala Puskesmas Cigalontang, maka didapatkan data sebagai berikut:
  • Kebutuhan sumber daya pelayanan kesehatan pasca sehari gempa masih ditekankan pada kebutuhan penanganan secara fisik (luka ringan), luka berat di rujuk langsung ke RS terdekat serta obat-obatan. Kendala yang terjadi sampai saat dilakukan survey belum semua kecamatan termasuk kecamatan. Bojonggambir belum mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal sehubungan dengan jarak yang berjauhan dan keterbatasan koordinasi antar wilayah

  • Kebutuhan perbaikan tempat tinggal karena sebagian besar rumah penduduk dan bangunan lainnya (puskesmas, pustu, kantor kecamatan dll) mengalami kerusakan parah, untuk sementara penduduk tinggal di barak-barak yang telah di siapkan oleh pemerintah maupun LSM.

  • Pasokan kebutuhan pangan sampai saat ini masih mencukupi dari pemerintah daerah, polisi/TNI dan LSM

  • Kejadian masalah psikososial pasca bencana telah terlihat, menurut Kepala Puskesmas Cigalontang beberapa penduduk banyak yang histeris karena rumahnya ambruk, menangis dan melamun serta beberapa penduduk mengatakan masih ketakutan untuk kembali ke rumah. Serta telah dilakukan tindakan seadanya oleh petugas puskesmas yang terbatas (walaupun kejadian gempa ini sudah yang kedua kalinya, dimana yang pertama terjadi pada tahun 1979).


  • II.    TUJUAN
    Mengkaji resiko gangguan kesehatan jiwa yang kemungkinan terjadi pada pasca bencana gempa

    III.    MANFAAT
    Mendapatkan data awal mengenai kemungkinan status kesehatan jiwa di daerah pasca Gempa Kabupaten Tasikmalaya berdasarkan jumlah korban kehilangan baik material maupun immaterial

    IV.    KEGIATAN YANG DILAKUKAN
    1. Survey diawali dengan mengunjungi Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya dan diterima oleh Ka Bid Yan Kes H. Dirman Sudirman dan Ka Bid Kesus Dr Syarhan, yang juga menjadi ketua Sarkolak.
      Tim: Memberikan penjelasan tentang tujuan kedatangan dalam membantu korban pasca bencana dalam masalah psikososial serta memberikan buku saku panduan penanganan masalah psikososial serta kesediaan anggota Tim dalam membantu menangani permasalahan yang berkaitan dengan kesehatan mental bagi perawat puskesmas, relawan dan kader kesehatan dalam menangani korban pasca bencana.
    2. Mengawali kunjungan survey ke Kecamatan Cineam yang berjarak 45 Km dari Kota Tasikmalaya dengan medan perjalanan yang sulit serta memerlukan jarak tempuh sekitar 2 jam (j.10.00 – 13.00wib). Mengunjungi Puskesmas KarangJaya serta mendapatkan keterangan langsung dari Kepala Puskesmas Kertajaya (Bpk Yayat SKM) dikatakan bahwa tidak ada korban jiwa dan beberapa korban luka ringan dilakukan penanganan oleh Pustu di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cineam. Kunjungan ke beberapa penduduk yang mengalami kerusakan tempat tinggal dan mengungsi ke saudara-saudara, menempati tenda yang dibuat sendiri di lapangan/halaman rumah karena masih ketakutan tertimpa bangunan. Umumnya penduduk menanggapi keadaan ini dengan tenang.
      Tim : Memberikan penjelasan kepada Kepala Puskesmas maksud dan tujuan  dalam menangani korban pasca gempa dalam menangani masalah psikososial akibat dampak gempa. Memberikan serta menjelaskan buku saku panduan penanganan masalah kesehatan mental yang biasa muncul pasca bencana serta menyatakan kesiapan membantu perawat puskesmas, petugas kesehatan lainnya dan relawan untuk memberikan informasi dan bantuan lebih lanjut.  
    3. Jam 13.00-16.00 WIB, kunjungan ke kecamatan Cigalontang. Menemui Kepala Puskesmas Kecamatan Cigalontang (H. Aam, SKM, MKM), bangunan Puskesmas Cigalontang sendiri mengalami kerusakan parah, bahkan saat kejadian gempa ada seorang pasien sedang ditangani didalam gedung puskesmas karena mengalami diare tetapi dengan tindakan evakuasi cepat sehingga tidak tertimpa reruntuhan, untuk sementara pelayanan kesehatan oleh Puskesmas tersebut dipindahkan ke Kantor  Kecamatan Cigalontang yang berada di seberang bangunan Puskesmas yang runtuh. Menurut Kepala Puskesmas di wilayah kerjanya terdapat 1 orang korban penduduk tewas karena tertimpa reruntuhan bangunan rumahnya sendiri, saat setelah kejadian gempa terdapat beberapa penduduk yang histeris dan depresi kemudian oleh puskesmas segera di rujuk ke RSU Tasikmalaya.  Posko pelayanan kesehatan, dapur umum, serta tenda pengungsi (3 tenda) didirikan di lapangan depan kantor Kecamatan Cigalontang. Dilanjutkan dengan mengunjungi penduduk, didapatkan data bahwa saat ini yang penduduk sangat membutuhkan obat-obatan untuk hipertensi, rheumatic, pusing dan tidak bisa tidur.
      Tim : Memberikan penjelasan kepada Kepala Puskesmas maksud dan tujuan  dalam menangani korban pasca gempa dalam menangani masalah psikososial akibat dampak gempa. Memberikan serta menjelaskan buku saku panduan penanganan masalah kesehatan mental yang biasa muncul pasca bencana serta menyatakan kesiapan membantu perawat puskesmas, petugas kesehatan lainnya dan relawan untuk memberikan informasi lebih lanjut.
    V.    PERENCANAAN JANGKA PANJANG
    1. Perlu dilakukan survey data sekunder untuk menguatkan perkiraan data awal terutama yang terjadi berkaitan dengan dampak psikososial 
    2. Dibentuk tim penanganan psikososial setelah pasca bencana serta memberikan psikoedukasi untuk perawat puskesmas dan relawan
    3. Setelah pasca bencana (3 minggu) perlu dilakukan aksi social untuk mengantisipasi masalah psikososial 
    Lampiran I
    Lampiran II

    Laporan 15 September 2009

    Hari : Selasa



    Tgl : 15-Sep-09










    NO   KEGIATAN LOKASI MASALAH RTL TIM PELAKSANA
    1   Pemasangan kelambu Garut      
    2   Pendistribusian MP ASI Garut      
    3   Pelayanan Kesehatan oleh tim Kab Kerawang danSheep In Garut     Kab Kerawang dan Sheep in

    KEGIATAN TGL 13 SEPTEMBER 2009

    DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT






    LAPORAN KEGIATAN HARIAN

    PENANGGULANGAN GEMPA DI PROV JAWA BARAT






    Hari : Minggu

    Tgl : 13-Sep-09






    NO   KEGIATAN
    LOKASI
    1   Kegiatan rumah sakit lapangan :
    Pangalengan Kab Bandung
      a Rawat jalan: 156 (poli umum 148, poli kebidanan 8)
     
      b Rawat inap 12 ( 3 pria, 6wanita, 2 anak, 1 kebidanan
     
      c Pulang sembuh 3, rujuk 5 (Rsparu rotinsulu : meningitis tb. RSUD soreang ; ikterik neonatorum, kejang demam, bronchipneumonia, kolik abdomen.
     
    2   Depkes mengirimkan kelambu ; 1000. Paket Obat
    Garut, Tasik, Ciamis
    3   Provinsi  memasang mobil klinik di alun alun cikelet
    Garut, 
    4   Tim Prov berkoordinasi dengan tim bencana bogor untuk Rapid health Assement terhadap kejadian longsor. (Luka ringan 2, rumah hancur 6. rusak berat 2)
    Kiara pancak, Kec Sukajaya Bogor
    5   Tim Kesehatan Gab (Prov, Kab, Universitas, melakukan pelayanan di Posko Kes utama dan mobile ke lokasi yang sulit. Memantau kesiapan tiap posko kes)
    Garut